Eco-Enzyme Jadi Solusi Ramah Lingkungan untuk Sanitasi Peternakan dan Pengurangan Emisi Amonia di Kandang Broiler

Palu – Tim dosen pengabdi Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako (Fapetkan Untad) bersama mahasiswa program Riset Berdampak MBKM melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pembuatan eco-enzyme dari limbah kulit jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan di kandang ayam broiler milik peternak di Kelurahan Tondo dan diikuti oleh 20 peserta, terdiri atas peternak, mahasiswa, serta masyarakat sekitar.
Pelatihan yang dimulai sejak Agustus 2025 ini melibatkan empat mahasiswa Riset Berdampak MBKM dari Program Studi Peternakan dan dua mahasiswa Praktik Kerja (PK). Peserta dilatih membuat eco-enzyme berbasis fermentasi limbah kulit jeruk dan mulai melakukan uji coba penerapannya secara langsung pada pertengahan bulan Agustus. Saat ini, eco-enzymetersebut telah digunakan oleh peternak untuk sanitasi kandang broiler, khususnya dalam mengurangi bau amonia.
Pendampingan dari tim dosen pengabdi bersama mahasiswa masih terus dilakukan hingga dua periode pemeliharaan ayam ke depan.
Eco-enzyme sendiri merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran dengan campuran gula dan air dalam jangka waktu tertentu. Cairan ini mengandung enzim, asam organik, alkohol alami, serta mikroorganisme bermanfaat yang bersifat antibakteri, antijamur, dan dekomposer alami. Di sektor peternakan, eco-enzyme berfungsi sebagai disinfektan alami untuk meningkatkan sanitasi kandang, menekan pertumbuhan bakteri patogen, mempercepat penguraian kotoran, sekaligus mengurangi bau.
Respon peternak dan masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka menilai teknologi tepat guna ini tidak hanya membantu menekan emisi amonia dari kotoran ternak, tetapi juga menghasilkan produk ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan sebagai pembersih dan disinfektan alami. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi dan banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai manfaat serta penerapan eco-enzyme di kandang.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya:
- SDG 2 (Zero Hunger): mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas peternakan.
- SDG 3 (Good Health and Well-Being): meningkatkan kesehatan dengan sanitasi kandang yang lebih baik.
- SDG 6 (Clean Water and Sanitation): mengurangi penggunaan disinfektan kimia yang berpotensi mencemari air dan lingkungan.
- SDG 12 (Responsible Consumption and Production): mendorong pemanfaatan limbah organik menjadi produk bernilai guna.
Melalui pelatihan dan pendampingan ini, peternak ayam broiler di Kelurahan Tondo diharapkan semakin terampil memanfaatkan limbah organik secara bijak, menciptakan lingkungan kandang yang lebih sehat, sekaligus membangun sistem peternakan yang berkelanjutan.